Hadis yang menyebutkan bahwa orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan berbunyi:
“Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan: kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengandung dua makna kebahagiaan bagi orang yang berpuasa:
- Kegembiraan saat berbuka puasa
– Secara fisik, berbuka puasa menjadi momen kebahagiaan karena seseorang telah menahan lapar dan haus seharian. Makanan dan minuman yang dinikmati saat berbuka menjadi nikmat yang lebih terasa setelah seharian menahan diri.
– Secara spiritual, berbuka juga menjadi tanda bahwa ia telah menyelesaikan ibadah puasa dengan ketaatan kepada Allah. - Kegembiraan ketika bertemu dengan Allah
– Ini adalah kebahagiaan yang lebih besar, yaitu di akhirat ketika seorang mukmin bertemu dengan Allah dan mendapatkan pahala atas ibadah puasanya.
– Puasa adalah ibadah yang khusus untuk Allah, sebagaimana dalam hadis qudsi: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Oleh karena itu, balasan yang disiapkan bagi orang yang berpuasa di akhirat sangat besar, termasuk kebahagiaan bertemu dengan Rabb-nya.
Kesimpulannya, hadis ini mengajarkan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga ibadah yang membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.